Kamis, 15 September 2011
Mengecek Hadits Keliling Kota, Tau - Tau Rawi nya Dikampung Sendiri
Bismillah.
Alhamdulillah. Semoga shalawat dan salam tercurahkan kpd Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam, keluarga beliau, sahabat beliau dan orang yg mengikuti beliau dengan baik sampai akhir zaman.
Amma ba'du :
saya ingin sedikit bercerita ttg prjalanan ulama salaf didlm mengecek satu hadits.
Nama nya adalah Syu'bah bin al-Hajjaj rahimahullah, seorg Imam Ahli Hadits pada zaman nya. Beliau hidup sezaman dgn Imam Malik rahimahullah dll. Ada kisah yg menarik ttg perjalanan nya mengecek satu hadits.
Perhatikan kisah ini baik-baik.
Imam al-Hafidzh Ibnu Hibban rahimahullah meriwayatkan dgn sanad nya dari Abu Nashr bin Hammad al-Warraq al-Bajali, Abu Nahsr bin Hammad rahimahullah (seorg ulama ahli hadits) berkata : "Pada suatu ketika, kami (yakni para ahli hadits) berada dipintu rumah Syu'bah bin al-Hajjaj bersama beberapa orang. Kami saling mendengarkan hafalan hadits (murajaa'ah hafalan) kami.
Saya (Abu Nashr) berkata : "Israil telah menceritakan kepada kami dari Abu Ishaq dari Abdullah bin Atha' dari Uqbah bin Amir dari Nabi shallallahu'alaihi wa sallam, beliau bersabda : "Barangsiapa yang berwudhu, lalu membaguskan (menyempurnakan) wudhunya. Maka dia akan masuk surga dari pintu mana saja yang dia kehendaki."
Mendengar hadits yg aneh ini, Imam Syu'bah langsung keluar rumah, ketika Abu Nashr menyampaikan hadits ini. Lalu (kata Abu Nashr) dia mendorong ku sambil berkata "Diam, engkau wahai orang GILA, apakah kamu telah mendengar Abu Ishaq menceritakan dari Abdullah bin Atha' dari Uqbah bin Amir...?"
Syu'bah berkata lagi kpd Abu Ishaq salah seorang perawi hadits itu yg juga hadir : "Wahai Abu Ishaq, apakah kamu telah mendengar Abdullah bin Atha' menceritakan dari Uqbah bin Amir...?
Dia (Abu Ishaq) menjawab : "Saya telah mendengar Abdullah bin Atha'" Lalu Syu'bah bertanya lagi : "Apakah Abdullah bin Atha' telah mendengar nya dari Uqbah bin Amir...?"
Dia menjawab : "Diam kamu" Syu'bah berkata : "Saya tidak akan diam"
Kemudian perselisihan ini ditengah-tengahi oleh Mis'ar bin Kindam menoleh kepada ku (Syu'bah) seraya berkata : "Wahai Syu'bah, Abdullah bin Atha' kan masih hidup, sekarang dia tinggal di Mekkah. (coba anda pergi kesana)."
Syu'bah pada waktu itu ada di basrah sedangkan perawi itu ada di mekkah. Akhirnya tanpa pikir panjang beliau yakni Syu'bah berangkat ke Mekkah. Lalu dia menemui Abdullah bin Atha'.
Lalu Syu'bah bertanya tentang hadits itu. "Dari mana anda mendapatkan hadits ini...?"
Maka Abdullah bin Atha' menjawab : "itu riwayat Uqbah bin Amir."
Syu'bah berkata lagi "Semoga Allah merahmati mu, apakah kamu mendengar darinya..?"
Abdullah bin Atha' menjawab : "Tidak, Sa'ad bin Ibrahim yang menceritakan nya kepada ku"
Ternyata ada perawi yang tidak disebutkan oleh Abu Nasr yakni Sa'ad bin Ibrahim. Karena Abdullah bin Atha' tidak mendengar langsung dari Uqbah bin Amir.
Ini berarti riwayat Abu Nashr ttg hadits diatas ada sanad yg terputus.
Kita lanjutkan ya...
Lalu Syu'bah bertemu dengan Imam Malik bin Anas rahimahullah yg kebetulan sedang melakukan ibadah haji di mekkah.
Maka Syu'bah bertanya kepada Imam Malik "Apakah Sa'ad bin Ibrahim, menunaikan ibadah haji"
Imam Malik menjawab "Tahun ini dolia tidak melakukan ibadah haji"
Setelah selesai ibadah haji, Syu'bah berangkat ke Madinah untuk bertemu dengan Sa'ad bin Ibrahim. Untuk menanyakan hadits Abu Nasr diatas (ttg keutamaan wudhu) Syu'bah berkata : "Dari mana anda mendapatkan hadits ini...?"
Sa'ad bin Ibrahim berkata : "Hadits itu berasal dari NEGERI MU SENDIRI yakni Basrah. Ziyad bin Mikhraq lah yang menceritakan hadits itu kepada ku" Ternyata hadits itupun ada sanad ny yg hilang yakni Ziyad bin Mikhraq. Dari Basrah, ke Mekkah, dr Mekkah ke Madinah.
Ternyata perawi hadits itu ada dinegeri nya sendiri yakni Basrah. Kita lanjutkan ya cerita nya...
Syu'bah berangkat ke kampung nya yakni Basrah untuk menemui Ziyad. Syu'bah berkata : "kemudian saya berangkat ke bashrah untuk menemui Ziyad dalam kondisi pucat, baju kotor, dan rambut yang acak-acakan karena perjalanan"
Begitulah upama dahulu, tidak ada tempat gunting rambut di perjalanan, tidak ada toko untuk beli makanan, tidak ada tempat nyuci baju. Yg ada hanyalah gurun pasir yg tandus. Kita lanjutkan...
Sesampai disana Syu'bah bertanya : "Dari mana anda mendapatkan hadits ini...? Lalu beliau membacakan hadits nya. Ziyad tahu kalau Syu'bah mendengar sanad hadits ini, pasti beliau mendhaifkan nya. Maka Ziyad berkata : "Hadits ini, tidak penting bagimu" Syu'bah membentak Ziyad dan berkata : "Hadits ini penting bagi ku" Ziyad berkata : "Aku tidak akan menyampaikan nya sampai kamu pergi masuk kamar mandi dan mencuci pakaian mu." Kemudian Syu'bah mandi dan mencuci pakaian nya. Setelah itu beliau menghadap Ziyad dan bertanya hadits itu. Maka Ziyad berkata : "Yang meriwayatkan kepada ku, adalah Syahr bin Hausyab dari Abu Raihanah" Mendengar itu Syu'bah jadi lemas ternyata hadits tidak ada asal usul nya. Syu'bah berkata : "Hadits ini awalnya sanad nya naik, (karena yg meriwayatkan nya orang-orang yang terpercaya) namun kemudian turun. Musnahkanlah ia. Hadits ini tidak punya asal usul."
Demikian kisah Imam Syu'bah rahimahullah yg saya nukil dari ceramah seorg ustadz beberapa tahun yg lalu. Dan bisa juga lihat di dlm kitab Ensiklopedi Kitab-Kitab Rujukan Hadits, hal 49-50, Syaikh Dr.Muhammad az-Zahrani. Cett Darul Haq hadits yg diatas memang tidak bisa diterima. Tetapi ada hadits yg Shahih yakni yg diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Umar dari Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam, beliau bersabda : "Barangsiapa yang berwudhu' lalu menyempurnakan wudhu' nya. Kemudian membaca "....(doa wudhu'..Asyhadu 'an Laa ilaaha dan seterusnya).." Niscaya akan dibukakan delapan pintu surga baginya. Dan dia bebas dari pintu mana saja memasuki nya." Shahih : Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dlm Sunan ny (1/77-78). Disahahihkan oleh Syaikh al-Albani didlm Irwa no 96
Selesai.
Prima Ibnu Firdaus ar-Rani
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar